Syarat Menjadi Pengusaha
Belakangan ini banyak sekali anak-anak muda yang ingin beralih dari pegawai menjadi pengusaha, kenapa? Mungkin salah satunya adalah ingin memiliki keuntungan yang banyak, waktu yang lebih bebas dan pastinya kamu memiliki kebebasan finansial.
Karena bayangannya
adalah kalo saya mau jadi pengusaha bisa jadi saya memiliki money and Time
Freedom karena kalau jadi pegawai ya hasilnya begitu-begitu aja, tapi apakah
kamu sadar bahwa tidak semua orang bisa menjadi pengusaha? Pengusaha itu
darahnya beda, pola pikirnya beda, cara bekerjanya berbeda artinya
untuk menjadi pengusaha itu tidak semua orang mampu. Ada orang-orang yang lebih
cocok untuk menjadi pegawai.
Ada beberapa
ciri-ciri yang harus Kamu ketahui apakah kamu cocok menjadi pegawai atau
pengusaha professional.
Pertama adalah gengsi
buat Kamu yang memiliki kebiasaan beli pakaian bagus dan branded seperti Kamu
harus beli baju dari H&M, Zahra atau mungkin brand-brand terkenal lainnya
atau Kamu tidak mau kalau misalnya makan di warteg, minum kopi harus Starbucks,
gak mau turun lapangan panas-panas menjadi orang yang jualan asongan artinya
Kamu menawarkan produk Kamu door to door atau Kamu mengunjungi prospek prospek
Kamu door-to-door. Gengsi saya jualan tidak mau ,panas-panasan bau
matahari tidak mau, mau ya berarti Kamu lebih baik jadi pegawai, tidak cocok
jadi pengusaha karena standar hidup Kamu sudah tinggi.
Sementara untuk
menjadi pengusaha kita harus hidup prihatin, kadang-kadang makanpun ngirit,
bisa jadi makan di kaki lima. Kalua kamu siap untuk melepaskan kegengsian
silahkan jadi pengusaha, tapi kalau kamu belum siap menurunkan gaya hidup lebih
baik untuk pertahankan pekerjaan Kamu sebagai pegawai.
Kedua malas atau
mager buat Kamu yang berpikir bahwa jadi pengusaha itu punya waktu bebas,bisa
leha-leha, bisa rebahan sepanjang hari kamu salah besar karena
justru dalam merintis usaha waktu kerja Kamu yang dulunya hanya 8 jam sekarang
24jam, tidur pun harus mikir, tidur pun tidak tenang, memikirkan besok anak
buah makan apa, besok kita jualan apa, ketika merintis kita jadi over thinking
selalu berlebihan dalam memikirkan jalannya usaha bisnis kita.
Jangan sampai
kamu bilang mendingan jadi pengusaha aja karena pengusaha itu enak,
hati-hati jangan-jangan Kamu sedang mencoba melakukan pelarian karena Kamu
males, Kamu males bangun pagi atau Kamu lelah ketika Kamu dituntut target harus
tercapai lalu berpikir Mendingan gue punya usaha sendiri, bangun terserah saya,
tidur terserah saya, target terserah saya, lebih baik jangan Kamu mendingan
bertahan menjadi pegawai.
Ketiga adalah
generasi instan, generasi instan ini orang-orang yang mau serba cepet, paling
gak suka namanya proses, maunya cepet kaya, lihat temen punya usaha sendiri
sekarang bisnisnya besar langsung ikut-ikutan karena berpikir yang bisa
berkembang itu hanya punya bisnis sendiri. Jangan lupa karena banyak orang-orang
yang ketika merintis usaha banting tulang nya tidak kelihatan.
Ketika Kamu ingin
memulai bisnis modal penting pertama adalah ide, kedua kreativitas dan ketiga
inovasi ini adalah hal-hal penting ketika Kamu ingin memulai membangun usaha
apapun. Apalagi menurut penelitian World Economic forum di tahun 2019 dimana
pemuda di Indonesia yang ingin menjadi pengusaha berada di posisi setinggi
sebanyak 35,5% disusul dengan Thailand di peringkat kedua dengan angka 31,9%
yang ketiga adalah Vietnam 27,5% yang paling mengejutkan adalah ternyata
Singapura adalah negara yang paling rendah harapan atau keinginan pemudanya
untuk menjadi pengusaha hanya 16,9% yang ingin menjadi pengusaha.