Orang Iri Dengki
Mereka yang riya’ atau kita yang dengki/hasad?
Nasehat ini saya
tujukan untuk diri saya sendiri untuk tidak dengan mudah berprasangka terhadap
orang lain. Apalagi saat berselancar di dunia maya dan melihat banyak postingan
orang lain.
Ada yang posting tentang
sedekahnya, posting tentang anaknya, posting tentang ibadahnya, posting
kebaikan kebaikan lainnya.
Menjaga hati agar tidak
terselip dalam hati pikiran tak baik/ suudzon. Seperti mengira bahwa orang itu
riya’ atau justru sombong karena sedang melakukan kebaikan dan menyebarkannya
di dunia maya.
Memang benar, mayoritas
dari kita pasti beranggapan bahwa ibadah atau amalan apapun itu baiknya tidak
perlu di sebar luaskan agar bisa menjaga hati dari perasaan yang bisa
melenyapkan pahala.
Namun menuduh orang
lain riya’ pun apakah termasuk perbuatan benar? Padahal prasangka yang memenuhi
hati dan pikiran kita itu belum terbukti.
Mencoba berprasangka
baik. Dengan memikirkan hal hal yang baik pula.
Gimana jika yang orang
itu niatkan adalah untuk mencontohkan hal baik kepada sesama?
Gimana jika maksud
orang tersebut adalah untuk memotivasi orang lain untuk bersedekah?
Atau gimana jika yang
dilakukan orang yang kita prasangkakan itu adalah untuk memperbaiki citra
muslim yang kini tercap sebagai masyarakat yang radikal dan keras?
Gimana jika demikian?
Maka
Berbaik sangkalah pada
sesama manusia, meskipun itu beda denganmu,
Jangan merasa Tuhan
paling dekat denganmu, dan jangan pula merasa agamaku paling benar dibanding
agamamu,
Agama ada karena
manusia ingin membalas ketulusan sang maha pencipta dirinya,
Kecintaan itupun tiap
manusia berbeda2 mewujudkannya, ada dari agama A caranya begini, agama B
caranya begitu,,
Semua itu wujud cinta,
Tapi Tuhan tetaplah
Tuhan, Tuhan tidak dapat digapai dengan logika tetapi Tuhan selalu bersemayam
didalam Rasa.
Apapun agamamu tetaplah
berbaik sangka kepada Tuhanmu, dan berbuat baiklah kepada siapapun itu.
Agama boleh beda,
sebutan boleh apa saja,
Yg penting Tuhan
tetaplah Dzat agung yg mendengarkan segala doa kita semua tanpa melihat
perbedaan diantara ciptaanNYA,
Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
“Berhati-hatilah kalian
dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta
ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling
memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci.
Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (Al-Bukhari hadits no. 6064
dan Muslim hadits no.2563)
Kita bukan Allah, kita
tak pernah bisa tau isi hati seseorang, untuk apa terus menerus mencari
kesalahan pada saudara kita sendiri? Mengatakan mereka riya’ padahal bisa jadi
hati kitalah yang sudah terjangkit dengki. Pintar mengoreksi orang lain namun
lupa untuk terus memperbaiki diri. Na’udzubillahi min dzalik.
Bukankah sudah
Rasulullah contohkan bahwa dakwah akan lebih berpengaruh lewat perbuatan?
Saat melihat orang lain
memposting kebaikan yang dilakukannya maka berbaik sangkalah, doakan yang
baik-baik untuknya dan sebagai bahan evaluasi juga untuk diri kita “Apakah sudah
berbuat baik hari ini?
Sibuklah untuk terus
beramal karena mengharap ridho Allah Swt. Riya’ atau tidaknya seseorang itu
bukanlah hak kita untuk menjatuhkan penilaian kepadanya, namun dengkinya hati
kita sudah pasti akan di pertanggung jawabkan nantinya.