Pengaturan Grid Pada Layout
Pengaturan Grid Pada
Layout
Grid, garida, pola, atau kisi-kisi adalah susunan kerangka yang dibangun atas
garis dengan posisi vertikal dan horizontal, grid dipergunakan sebagai alat
bantu untuk menyusun atau mengatur objek dalam kontek perencanaan dalam ruang
gambar dua dimensi.
Grid dalam desain grafis dipergunakan sebagai alat bantu untuk menyusun,
mengatur komposisi objek visual, dalam istilah lain dipergunakan untuk membantu
pengaturan tata letak, objek tersebut terdiri dari elemen grafis, yakni; huruf
dan image. Biasanya susunan huruf terdiri dari penempatan judul (headline),
naskah (bodytext), atau susunan lainnya yang menggunakan unsur huruf. Sedangkan
penggunaan image terdiri dari ; gambar-gambar dalam bentuk foto, ilustrasi,
clipart dan seterusnya.
Fungsi grid, selain alat pengaturan komposisi dalam ruang dua dimensi, grid
dapat menciptakan sifat-sifat yang berkaitan dengan penampilan (performance)
dalam bentuk desain, atau bisa menciptakan kesan (impression) tertentu; seperti
sifat formal, mahal, murah dan seterusnya.
Sedangkan penggunaan grid pada cabang ilmu lain hampir serupa fungsinya hanya
istilahnya yang berbeda, seperti pada ilmu geologi istilah grid disebut grafik
sesmograf (seismography) yaitu diagram dalam bentuk grafik untuk mengukur
getaran gempa yang terekam. Pada ilmu ekonomi grid dipakai sebagai informasi
data yang menunjukan jumlah angka tentang pertumbuhan sesuatu permasalahan yang
berkaitan dengan aspek ekonomi, misalnya; neraca grafik pertumbuhan atau
diagram yang menunjukan tentang indek.
Dalam grid posisi garis horizontal disebut juga sumbu X, posisi vertikal
disebut dengan Y, sedangkan dalam ruang kedalaman terdapat sumbu Z, hal
tersebut banyak dijumpai pada susunan gambar 3D, tiga dimensi atau gambar
perspektif.
Ada 3 jenis grid, antara lain:
1. Grid System
Sebuah grid diciptakan sebagai solusi terhadap permasalahan penataan
elemen-elemen visual dalam sebuah ruang. Grid systems digunakan sebagai
perangkat untuk mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. Melalui grid
system seorang perancang grafis dapat membuat sebuah sistematika guna menjaga
konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah kompisisi yang sudah
diciptakan. Tujuan utama dari penggunaan grid systems dalam desain grafis
adalah untuk menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara
estetik.
2. The Golden Section
Di bidang seni grafis, proporsi agung menjadi dasar pembuatan ukuran kertas dan
prinsip tersebut dapat digunakan untuk menyusun keseimbangan sebuah desain.
Proporsi agung sudah ditemukan sejak jaman kuno untuk menghadirkan proporsi
yang sangat sempurna dan indah. Membagi sebuah garis dengan perbandingan
mendekati rasio 8 : 13 berarti bahwa jika garis yang lebih panjang dibagi
dengan garis yang lebih pendek hasilnya akan sama dengan pembagian panjang
garis utuh sebelum dipotong dengan garis yang lebih panjang tadi. Proporsi
agung juga dikenal dalam istilah deret bilangan fibonacci yaitu deret bilangan
yang setiap bilangannya adalah hasil jumlah dari dua bilangan sebelumnya dan di
mulai dari nol. Deret bilangan ini memiliki rasio 8 : 13 yaitu rasio proporsi
agung. Bilangan ini sering dipakai dalam pengukuran bangunan, arsitektur, karya
seni, huruf hingga layout sebuah halaman karena proporsinya yang harmonis. 0 1
1 2 3 5 8 13 21 34 55 89 144 233 377…
3. The symetrical grid
Dalam grid simetris, halaman kanan akan berkebalikan persis seperti bayangan
cermin dari halaman kiri. Ini memberikan dua margin yang sama baik margin luar
maupun margin dalam. Untuk menjaga proporsi, margin luar memiliki bidang yang
lebih lebar. Layout klasik yang dipelopori oleh Jan Tschichold (1902-1974)
seorang typographer dari Jerman ini didasari ukuran halaman dengan proporsi
2:3.
D. Mengorganisir Layout
dengan layout yang baik mudah untuk mengikuti dan memberikan fokus jelas kepada
khalayak untuk membantu agar mudah menemukan cara mereka melalui publikasi,
presentasi, atau halaman web. Mengatur dan menekankan informasi Anda untuk
membuat pesan Anda sebagai jelas mungkin. Memutuskan apa yang ingin pembaca
untuk melihat atau membaca posisi pertama dan itu yang sesuai, kemudian
memutuskan apa yang ingin pembaca untuk membaca atau melihat berikutnya.
Kualitas tata letak Anda menentukan seberapa cepat pembaca Anda akan diarahkan
melalui publikasi cepat dan bagaimana mereka akan dapat membacanya. Pedoman
untuk Mengorganisir Layouts:
1. Menggunakan berbagai jenis ukuran untuk berbagai elemen.
2. Membentuk suatu hirarki dari jenis ukuran untuk utama,
subheads, teks, dan lain-lain sesuai dengan format.
3. Semua format utama sama, semua teks harus diformat sama,
dll
4. Membuat elemen yang paling pentingagar khalayak bisa
menemukan hal yang besar pada hal-hal yang kecil.
5. Menggunakan rules (baris) untuk memisahkan informasi ke
dalam grup.
6. Menggunakan berbagai jenisketebalan font.
7. Gunakan spasi kosong untuk tujuan desain dalam publikasi.
8. Informasi posisi penting di sudut kiri atas. Di sudut kiri
atas biasanya membaca terlebih dahulu. Menempatkan kotak sekitar informasi
penting.
9. Berikan bullet pada item-item yang penting.
10. Gunakan warna kebalikan (jenis putih pada latar belakang
gelap) untuk memisahkan atau menekankan.
Panduan umum untuk Layouts:
1. Menentukan tujuan anda publikasi, presentasi, atau situs
web anda sebelum anda mulai Layout.
2. Membuat dasar pesan yang akan disampaikan dan rencana tata
ruang di sekitarnya.
3. Pilih yang sesuai jenis media (halaman web, presentasi,
cetak buku, newsletter, atau brosur, dll) dan ukuran.
4. Mengidentifikasi target pemirsa tersebut, kemudian menulis
dan mendesain publikasi, presentasi, atau situs web agar selalu berada dalam
benak khalayak.
5. Mempertimbangkan kepentingan mereka, membaca tingkat,
latar belakang, dll.